Tak Ada Celah Bagi Gamang.

Gamangku hilang saat kau datang menawar rasa.
Pedih itu terkikis habis kala kau membawa ceria.
Sebelum aku meninggalkan semuanya dalam kotak kaca yang takkan kubuka.
Dalam bilik yang celahnya menoreh luka.
Dalam dan tak terkira.
Tak ada yang istimewa saat luka terobati.
Hanya lega yang kurasa.
Kuyakinkan bahwa rasa akan tumbuh menjelang waktu.
Jauh memang namun aku tahu, dia ada untukku.
Kadang gamangku muncul, merebak saat tak kudengar suaranya tersaput angin.
Kekhawatiranku kan hilang saat suaranya terjangkau olehku..
Dia membacakan kitab Allah, begitu juga aku.

-------------
Allah bentangkan jarak padanya.
Aku disini dan dia disana.
Gamangku kadang tak hilang meski dia meyakinkan.
Jangan katakan malam takkan pernah usai.
Ini semua kan berakhir. Ada ujung disebelah sana.
Jangan khawatir.
-------------

Episode ini terlalu pendek untuk diceritakan.
Aku menyimpannya dalam ruang rapat ( didalam hati )
Hanya dia yang dapat merasa bahwa itu ada dan akan terus ada.
Aku tak hendak memainkan drama percintaan.
Bukan!
karena aku tak pandai bersandiwara.
Aku hanya ingin bilang CINTA.
pada waktu yang kita sepakati nanti.

---------------
Semarang, 16 Agustus 2008.

( Diruang yang sama. Saat kita ada dilangit yang tak berbeda. )

0 komentar: