Tiba2 saya pengen nulis..

Karena sedikit banyak saya sedang kesal.. Bukan marah ya,,digarisbawahi! Bagaimana dia harus bersikap atas masalah yang dia hadapi. Jika rasa itu terlalu berat dia tanggung, tidak seharusnya dia menangis lalu mengumpat kata kasar. Masalahnya pernah saya alami,dulu dan sekarang saya bisa tersenyum lebar jika kadang saya mengingatnya. Ya, saya pernah mengalaminya dan itu proses pendewasaan. Sepertinya, saya melewatinya seorang diri, mengafirmasi dan terus menahan supaya saya tidak menangis karena seorang manusia yang fitrahnya ingkar dan menyakiti hati. Berusaha tidak sedih dan menyibukkan diri dengan kegiatan ROHIS fakultas. Nah, inilah yang penting! Lingkungan! Bagaimana lingkungan yang baik juga akan mempengaruhi hati kita! Saya bersyukur disini dipertemukan dengan lingkungan yang kondusif ditengah kesakitan saya saat itu. Disaat saya belum "matang" dan dipaksa untuk menerima hidup, saya bertemu mereka, pertemuan yang Allah atur ini sangatlah berkesan bagi saya. Saya bisa memanfaatkan waktu akhir pekan saya untuk mengkaji ilmu Islam dan mengaji. Kesakitan yang bermanfaat.
-------------
Saya tidak menyalahkan dia. Namun, akan lebih baik jika masalah ini tidak dipandang dari satu sudut kesakitan dia saja. Memang, bicara itu mudah. Tapi pikir ulanglah apa yang saya ucapkan tadi. Kesakitan ini akan berlalu dan mengajarimu bagaimana harus bersikap! Termasuk juga bagaimana memperlakukan seorang kawan. Saya berdoa semoga kamu mengerti bagaimana harus menyikapi ini semua dan menjadi pribadi dewasa yang mampu memanfaatkan kesakitan menjadi sebuah proses perbaikan diri.
-------------
Saya akan membantumu melewati ini semua.
dan
Saya menyayangimu sebagai seorang kawan, seorang saudara di dunia - akhirat

0 komentar: