Jatuh Bangun Jatuh Bangun.. begitu seterusnya

Setidaknya itu yang dapat saya tangkap dari Tetralogi Laskar Pelangi ( minus Maryamah Karpov ). Buku pemberian seseorang yang halaman pertamanya sudah saya sobek berkali kali menginspirasi, terutama disaat sedang down. Entahlah, mungkin pemberitaan miring seputar Andrea dengan mantan istrinya tidak mengusik saya, saya tidak ber-suudzon dengan beliau, karena diluaran sana banyak sekali individu maupun komunitas yang tertular virus Laskar Pelangi, sehingga tercerahkan hidupnya. Tidak sedikit yang menemukan kembali hidupnya karena Laskar Pelangi, Sang Pemimpi dan Edensor. Termasuk saya.
--
Book is the most important thing that i've.
Kenapa buku?kenapa bukan Fashion, mode, majalah terkini yang saya beli?
Entahlah, mungkin saya konservatif. Dibanding dengan kawan lainnya, saya lebih memilih merajut, menjahit, menyulam atau diam dirumah dan bersih2 ketimbang harus jalan-jalan. Entahlah, saya juga bingung. Tapi semakin kesini saya sadar, inilah saya, konservatif.
--
Pilihan saya saat saya jatuh?
Diam
Menangis
Shalat
Membaca ulang buku-buku Asma Nadia atau Andrea Hirata
Tidur ( Off-kan hape dulu )
Menulis puisi
Bercerita
Saya sedang down..
--
Entahlah

0 komentar: