Mangrove Restoration 2008

Abrasinya udah menggila.. suhu disana panas banget.. cukup untuk menghitamkan kulit.. tapi ah aku ga peduli, mau kotor mau item ga masalah.. yang penting apa yang bisa aku lakuin ini bermanfaat buat lingkungan. This is a new expert for me!
------------------------------------------------------------------------------------------------
Semarang 29 - 30 Juli 2008, acara yang diselenggarain Kesemat kali ini bertajuk " Mangrove Restoration 2008 " di daerah Genuk, Trimulyo, Semarang. Daerah ini ada di sekitar Terminal Terboyo, Kaligawe. Tanggal 29 Juli adalah hari pendistribusian bibit mangrove, volunteer boleh ikut atau nggak. Akhirnya yang ikut cuma beberapa aja. Aku sendiri ga bisa ikut soalnya hari itu aku juga ada tes speaking english. Adekku pulang sampe rumah ba'da maghrib, trus mukanya item gitu.. haha.. tapi yang bikin iri tuh foto-fotonya.. :p
------------------------------------------------------------------------------------------------
Tanggal 30 Julinya mulai acara penanaman 1000 bibit mangrove Rhizopora, Innalilahi tempatnya gersang.. Jalan mau ke lokasi penanamannya serem karena sebagian tanah udah kena abrasi yang menggila.. Akhirnya mulai nanem, udah pake kaos kaki, pake cadar, pake baju serba item ( Hihi,.. ini pengalaman waktu Mangrove Replant kemaren ) tetep aja mukaku merah kena sengatan matahari. Tapi itulah seninya, halah :p Karena yang ngerjain rame-rame makanya kerjaan ini cepet selesai.. Alhamdulilah..
Karena udah capek, aku sama adekku langsung pulang ( Masih dengan lumpur melekat di kaki, baju, jilbab, tas, celana.. hehe Kayak abis dari sawah .. iya sawah mangrove.. )
------------------------------------------------------------------------------------------------
Say thanks to mas-mbak di Kesemat yang udah nyelenggarain acara ini. Sampe ketemu lagi di Mangrove Conservation. Mumpung aku masih bisa ikutan. Soalnya kalo udah ketemu sama jadwal kuliah aku ga bisa lagi ikutan acara ini.

Salam Mangrover! Let's save out mangrove areas. Let's save our environment!

Ada apa dengan isi kepalaku?

Aku terlalu sering merasakan pusing. Sedikit saja ada perubahan yang drastis. Rasa itu menyerangku. Sedikit, terkadang bertubi-tubi. Membuatku harus menenggak obat pereda. Membuatku menghembuskan nafas lega.. Kadang, aku harus membawa obat itu kemanapun aku berada. Menjadikannya sebagai sahabat baik ditemani dengan sebotol air mineral. Makanan seperti mayonaise. Cuaca yang menyengat. Terlalu lelah atau Terlalu gembira membuatku tersiksa. Tampak luar aku seperti sehat saja, namun, aku tak hendak bercerita ini pada siapapun. Biar saja kurasakan sendiri sakitku. Kan kuhindari "sahabat baikku" jika aku tak terlalu banyak mengerang sakit. Tidur meredakan sakitnya. Aku tak hendak membaginya.
-------------------------------------------------------------------------------------------------
Ini sakitku, June 22nd 2008

Episode : Persimpangan

Karena aku tak mengenalmu, pada awalnya
Nama tanpa rupa yang dapat kubaca
Kuraba dalam bayang mata, tetap tak mampu ada
Buku itu yang menyambung kata, semalam Juni
Namun, tetap saja, janggal didalam hati..
Dia?
Aku baru mengenalnya
Sebatas kata, Sebatas ucap saja..
Doaku, akankah dia jawabnya?
Entahlah.
Sebelum dia, episode hidupku masih pekat
Sepekat kopi berkoalisi dengan malam.
Namanya sama dengan namaku,
Doanya sama dengan doaku,
Aku tak hendak mendahului takdir?
Simpang ini membingungkanku.
-----------------------------------------
Diakah doaku?
Masih diruang yang sama, June 22nd 2008

Ini Bukan Pertandingan

Aku tak hendak mengalahkan ego atas rasa berdosaku
Bukan aku tak hendak melupakan, rasa itu ada begitu saja, tanpa kuminta.
Hari ini aku ada disana,
Memberikan waktu bagi hatiku, menetak ego yang menjulang.
Ini bukan drama, bukan pula sinetron dilayar kaca
Inilah episode hidupku, bagian kisah cintaku. Bersamanya.
Ada yang harus termaafkan disini, sebab ini bukanlah jalan yang sebenarnya.
Adakah jalan yang masih sisa? Untuk dapat kuisi dengan kisahku?
Tapi tak mengapa.
Aku sudah ada disini,
berlari hingga mati rasa
--------------------------------------------------------------------------------------
Aku berusaha untuk diam, namun hatiku berontak.. Aku ingin mengatakan.. Aku cinta
------------------------------
Kamar Biru, June 22nd 2008

Mangrove Replant 2008

Jepara 18 - 20 Juli 2008 ada Seminar Nasional" Forest For Rent " di Teluk Awur, Jepara.. Yang ngadain tuh anak KESEMAT, Kelautan Undip..Awal liat invitationnya di boulevard Hukum, eh pas besoknya mau nyatet HTMnya, tuh invitation dah ada yang ngerobek!!

Asiknya bisa ketemu temen baru dari UGM, UI, UNAIR, UNNES, UNPadang, atau anak fakultas lain dari UNDIP ( ada anak SMP juga lho.. ) ..Humm menyenangkan sekali!! Yang penting aku bisa ketemu laut lagi..

Acaranya selama 3 hari tuh macem2..Jadi di hari pertama kumpul di GSG tembalang, berangkat pake bis selama 2 jam perjalanan, awalnya masih pada diem, tapi ya lama2 jadi kenal... sampe Jepara sayangnya udah gelap, gak bisa liat sunset di laut Jawa. Oiya, asrama mahasiswa (tempat nginep selama 3 hari) itu tepat di belakang laut Jawa, laut biru yang berombak tenang, pasir putih yg sepi... waaaaaaaaaa.. AMAZING! Duh jadi kayak belum pernah liat laut aja ya? Tapi beneran..lautnya emang (asli) indaaaaaahhh banget! Cuma ya itu, banyak karang yang rada tajem..
------------------------------------------------------------------------------------------------

Hari ke 2, ini yang paling ngebosenin, soalnya ada diskusi panel yang pake bahasa susah.. higs, rada ga masuk di otak... secara ini kan bukan bidangku.
Tapi masih sempet ngajuin 3 pertanyaan buat panelis koq. hehe.. Perjalanan dari kampus ke asrama butuh waktu 15 menit on foot! Ngelewatin padang yang luas terus ada"pup"nya sapi.. masih anget pula. Sampenya di asrama, udah ada ibu dari LPP yang mau mempraktekkan cara pengolahan propagul mangrove supaya bisa dijadikan bahan makanan.. Walo kecil tapi jangan salah, soalnya mengandung karbohidrat, protein dan lemak. Tapi sayang waktunya ga cukup, untuk mengolah propagul sampe siap dikonsumsi butuh waktu 2-3 hari.. Lama kan? So, kemaren itu dikonsumsi sejadinya.. walo udah direbus pake abu gosok supaya paitnya ilang , rasanya masih tetep paitttt...
Malamnya cuma diskusi nonton film dokumenter tentang ekosistem mangrove, nah disini udah pada ngantuk. Api unggun yang udah disediain cuma diikutin sama segelintir orang aja, yang lain udah pada asik dikamar masing-masing. Aku sama Mbak Rida, Biologi Undip '04 malah ngobrol sampe jam 1 pagi .. hehe
-----------------------------------------------------------------------------------------------

Hari ke-3.. Jam 5 pagi ternyata mati lampu. Masih pake mukena abis shalat, aku malah liat sunrise dari lantai 2 asrama. Abis mandi + sarapan, kita langsung ke tempat penanaman bibit mangrove, lumpurnya daleeeemmm banget, telapak kaki rasanya sakit kena batu karang di dasar tanah.. berkali-kali aku jatoh..sampe lumpurnya sepinggang. Hampir aja HPku basah..
Pas udah jalan jauh buat nanem bibit. Eh ada MUD-WAR!!! Ga ada tuh peserta yang terbebas dari serangan lumpur.. yang cakep jadi jelek, yang jelek tambah jelek.. hehe
Selanjutnya bebersih badan di laut.. Hiyaaaaa... aku ketemu laut biru.. senang sekaliii,,,, bisa renang di laut lagi, secara di Semarang mana ada laut sebersih dan sesepi itu??? lautnya dangkal.. Terus pulang ke asramanya jalan kaki menyusuri pasir putih,, tapi sayang sandal jepi item kesayanganku ga tau nasibnya gimana... Oiya.. aku juga bukan malah nyariin sandal jepit yang hilang, aku malah ngambilin kerang yang aneh2.. hohoho
-----------------------------------------------------------------------------------------------

Semarang..i'm coming home.. Sedihnya pisah sama temen2 tapi udah tukeran no hape.. jadi bisa ketemu lagi deh.. insyaAllah. Abis naek angkot sama Adek dari depan GSG, turun di Jl. Gondang terus jalan kaki deh sampe rumah... Waaahh.. jalannya dah kyk nene'2.. soalnya kakiku perih abis.. T_T

Arghh... Semoga masih semangat ya? tetep cinta sama lingkungan... Masih ada tanggal 29-30 Juli buat jadi volunteer di Mangrove Restoration.

Ps : fotonya nyusul ya? Hummh.. pasti bagus bgt

the same things..

Adakah yang sama dirimu dan aku?
hanya karena tinggal di langit yang sama
Kebiasaan merangkai kata...
Menyukai binatang kesayangan nabi...
Tak ada lagi,
Namun ada hangat yang menyapa kala
Kau bacakan kalam Allah, perlahan
Meski hanya lewat partikel udara
, dan tak ada tatap mata..
Sunday, July 13rd 2008

Sonnets XXXVIII : Sonnets From Portuguese

First time he kissed me, he but only kissed
The fingers of his hand wherewith I write
And ever since, it grew more clean and white..
Slow to world greetings, quick with it's " Oh, List "
When the angels speak. A ring of Amethyst
I could not wear here, plainner to my sight
Than that first kiss. The second passed in height
The first, and sought the forehead, and half missed
Half falling on the hair. O beyond meed !!!
That was the crism of love, which love is own crown
with sanctifiying sweetness, did precede
The third upon my lips was folded down
In perfect, purple state, since when, indeed..
I have been proud and said " My Love, My Own "

sepotong senja untukku

Senja menguning seperti daun yang menguning pada ujung-ujungnya
Bersiap untuk luruh, namun tak terarah..
Memangku lara kala senja perlahan merekah
Membuat bibir tak henti bertasbih,
Allah, inikah aku? Aku yang harus sendiri tanpa kawan?
Senja ingatkan aku pada sulur-sulur yang tak putus tertebas parang tahun lalu
Deraskan asa hingga tak lagi tertampung..
Akarnya tersisa, tertanam, takkan tercerabut..
Sisakan asa walau hanya sepotong,
Berlalu sekian senja melewatiku,
Tanpa tinggalkan celah tuk berpaling..
Masih adakah setengah asa padaku?
Tanyaku takkan terjawab,
Sebab pintaku hanya senja.

sampaikan maafku lewat doa (saja).

Meminta maaf lewat lisan bukanlah perkara yang mudah, jika saja ada yang mau saling memahami karena ternyata membuat semua tampak nyata tidaklah mudah.
Menggambarkan satu kata, menyusunnya dalam bingkai permohonan membuatku sulit untuk berpikir..Akankah kataku sampai?
Mungkin kamu tak hendak tahu bagaimana susahnya ku rangkai kata semalam?
Sudahlah, aku tak hendak berdebat!
Tak hendak meninggikan volume suaraku beberapa oktaf,
Jika dapat aku marah dalam diam saja,
Maafku ternyata takkan sampai padamu,
bukan karena tak ada pak pos yang bersedia mengantar ke teras rumah,
namun karena pintu hatimu tertutup bagi maafku, dan seluruh lisanku.
Hingga percuma aku berbusa-busa menyusunnya semalam,
takkan genap maafku.
Aku berkenan menyimpan doa,
hanya satu saja yang kan kusampaikan bagimu,
Allah, perkenankanlah maaf bagiku untuknya, walau hanya lewat doa..
Jagalah dia.
Biarkan saja semuanya hilang, berdebur bersama ombak di laut Jawa.
Tak ada lagi yang bersisa, hanya jejaknya timbul tenggelam.
Beramai terdampar di tepian hati.
Tak ingin terkenang, biarkan saja hilang.

cinta..dengan cinta aku akan menanamnya

Bukan salah jika aku baru akan mengenalmu, melalui gambar diam yang terpampang, hampir robek dan tercoret.
Berita yang kudengar hanya sambil lalu, aku tak mengenangmu dan mencatat dalam lipatan otakku.. Sampai jika aku menyentuh wujudmu, namun pikirku takkan sampai anganku bersamamu.. Ah, itu hanyalah sekilas lalu dalam hidupku, namun apa? Sejauh dan berbulan kemudian, namamu tak juga hilang dari otakku, kenyataannya lipatan otakku menyimpan lebih banyak kenangan tentangmu. Sejauh kamu menghilang sesaat, aku hampir lupa bahwa aku pernah mengenalmu meski sebatas kata dan suara.
Hari yang menyadarkan, membuka lagi cerita jika aku pernah mengenal namamu, tanpa tahu seperti apa guratan wajah yang samar bagiku.
Ya, aku hampir mengenalnya, belumlah sepertengahan jalan..
Episode hidupku melayangkan angan, melambungkan mimpi.
Menyertakan segalanya..semuanya.
Sampai aku terlupa, kapankah aku merasa bahagia?
Sepertinya sudah sangat lama aku tak bersua dengannya.
Rasa yang kupunya belum menumbuhkan tunas-tunas muda, kan kusemai jika sudah waktunya ada dan bertumbuh melewati senja demi senja..
Bolehkah? Aku menyemainya bersamamu saja?

Dosa Sampah Plastik!



ADA APA DENGAN KANTUNG PLASTIK ?
· Dalam satu tahun, 1 triliun kantong plastik digunakan oleh dunia.

· Setiap orang menggunakan sekitar 170 kantong plastik tiap tahun.
Ini berarti setiap satu menit-nya 2 juta kantong plastik yang dibuang.

· Kantung plastik terbuat dari polyethene (PE) , suatu bahan thermoplastic yang lebih dari 60

juta ton bahan ini diproduksi setiap tahun di seluruh dunia terutama menjadi kantung plastik.
· Untuk memproduksi 1 ton plastik diperlukan 11 barel minyak mentah (BBM)

· Di negara-negara maju, penggunaan plastic shopping bags (kantung plastik belanjaan)
di toko dan supermarket mulai dibatasi dan digantikan dengan paper bags (kantung kertas)
yang terbuat dari kertas yang dapat didaur-ulang. Di San Francisco (AS), toko & supermarket yang masih menyediakan kantung plastik dikenakan denda $100 (hampir Rp 1 juta) untuk pelanggaran pertama kali, dan meningkat denda $200 untuk pelanggaran berikutnya dan jika masih melanggar dikenanakan denda $500.

Di Australia, toko-toko menjual “green bags” seharga satu dollar saja namun bisa dipakai berkali-kali.

Di Perancis, supermarket (seperti Carrefour) “memaksa” konsumennya untuk membeli plastik yang dapat dipakai berulang (reusable plastic) dan Tas kain non-tenun (non-woven bags).

Di Inggris, beberapa toko besar (seperti Tesco dengan “Green Bag Scheme”) memberi discount khusus senilai 1-4 Poundsterling bagi pembeli yang membawa sendiri Tas dari rumah.

Apa “Dosa” Kantung Plastik, sehingga kita harus mengurangi pemakaian Kantung Plastik ?
Kantung plastik tergolong “barang sekali pakai” (single-use plastic shopping bags) sehingga memperbanyak Sampah. Kalau kita belanja bulanan di supermarket, sekali
belanja kita akan “dihadiahi” paling sedikit 4 kantung plastik dalam berbagai ukuran.
Jakarta menghasilkan sekitar 6.000 ton sampah setiap hari, yang lebih dari setengahnya
adalah sampak non-organik terutama plastik dan kertas.
Sampah kantong plastik yang dibuang di Jakarta dapat menutupi 2600 lapangan sepakbola.
Baru bisa terurai di alam (biodegradble) dalam waktu 500 - 1.000 tahun, sehingga jika
tercecer di tanah akan merusak lingkungan (menghambat peresapan air yang
menyebabkan banjir dan merusak kesuburan tanah).

Pemerintah Bangladesh melarang kantung plastik karena dianggap sebagai penyebab
banjir karena menyumbat saluran pembuangan air di musim hujan.
Sekitar 3% plastik di dunia berakhir sebagai sampah yang terapung-apung di permukaan
air, termasuk di laut yang menyebabkan kematian banyak ikan paus dan penyu karena
sampah plastik tersangkut di pencernaan mereka
Hanya 1% saja Kantung plastik bekas yang dapat didaur ulang, terutama karena sulitnya
memilah berbagai jenis plastik yang digunakan dan tak sebandingnya biaya recycle
dengan harga jual produk recycle, sehingga hampir semua kantung plastik tinggal menjadi
sampah. Pemulung saja ogah ambil sampah kantung plastik !
Untuk memproduksi plastik, setiap satu tahunnya diperlukan 12 juta barel minyakyang
menghasilkan emisi gas rumah kaca perusak lapisan ozon (ditambah lagi sekarang
terjadi krisis minyak yang mengakibatkan melambungnya harga BBM)

Guminavo Zou Diau :::

Hayo tebak.. bahasa manakah itu?
Aku kasih sedikit kata bantu.. itu bahasa sub-suku dayak yang ada di Malaysia. Dah ah segitu aja, nanti ketauan lagi..hehehe :p
Dengan kata itu setidaknya membuat hati jadi terwarnai, apalagi jika memang sudah diizinkan mengucapkannya secara halal ^ ^ Allah, kata itu bukan milikku, bukan saatnya bagiku untuk memberikan, bukan hak bagiku untuk mengutarakan..
Take to serious part :::
Jika saja boleh aku memilih, aku mau menghapus jejak masa laluku, kubuang saja ke laut biar ombak yang membawanya jauh.. Tapi masa lalu adalah sedikit bagian yang harus kusyukuri, dimana aku berproses menjadi sosok yang sekarang. Allah-ku yang tercinta, jangan tinggalkan aku, sedetikpun.. Walau ku akui aku sering meninggalkanmu, disaat aku merasa sendiri, Kau tempatku bersandar, sandaran yang takkan pernah rapuh.
Allah, bolehkah aku meminta?
Aku tidak banyak mengutarakan kisah hidupku..
Satu saja dari sekian yang akan membawaku..
Melalui "jalan" yang lurus, walau kadang tak selalu begitu..
Allah, bolehkan aku berharap?
Sedikit saja pada ketidakpastian?
Bersandar pada waktu yang terus berlalu?
Ah, rasanya aku ingin menangis..dosaku terlalu banyak
pantaskah aku meminta?

7 Juli 2008 : Smoga Berhasil yaH!

ASSALAMUALAIKUM..
Jadwal pembagian dosen penguji mata kuliah Riset udah keluar.. ini yang aku lihat tadi pagi didepan ruang jurusan komunikasi FISIP Undip. Kelompokku dapet Bu Evi atau Mas Djoko..Ya alhamdulilah walau aku masih ragu sama landasan teori yang aku pake.. Hhhhh ini yang aku takutin. Materi yang ke kumpul dari awal semester 4 sampe ini hampir sidang rasanya kok gak valid ya?
Ya suda, Sidangnya juga masih Senin besok. Masih ada 3 hari dari sekarang untuk matengin konsep apa yang mau diomongin. Masih ada waktu buat bikin powerpoint dsb.. ^^
Tadi juga udah ketemu sama Nani, Tami, Niko di kampus buat konsul ke Pak Amir, Bapaknya bilang mau ke Kampus jam 10.30 tapi ditunggu sampe jam 11.00 kok gak dateng ya? Terus ditelepon lagi.. Allah, ternyata bapaknya lupa kalo ada janji sama kita +_+ Jadi kita nyamperin bapaknya ke KPID di Sampangan. Alhamdulilah diterima dengan sangat baik.. Bapaknya mau tanda tangan walopun ada kesalahan pengetikan titel yang harusnya MA jadi M.Si ^ ^ hehe
Udah dari KPID aku masih harus nganter Tami ke kostan dia ( Makasih buat Nisa yang mau minjemin motornya buat aku pake bolak-balik :-) ... ) Terus aku balik lagi ke kampus buat ganti motor.. Hufh, udah jam 12.00 mending aku makan siang dulu. Bertiga. aku, nani, nisa pesen pecel madiun :P ...
Yups,,ke kostan Tami buat ngebagi tugas..WHAT WE HAVE TO DO!! Rasanya otakku buntu kalo gak ada komputer dihadapanku,,
Jam 16.30 aku dah dirumah.. Hmmm koq aku laper ya? Buka kulkas..Makan kiwi aja deh :-)
Rasanya nanti malem aku mau bobo' ba'da isya aja. mulai kerjain jam 22.00 aja deh. Selain ngeHemat listrik, jam segitu kalo udah bangun, rasanya badan jadi enteng, gak keburu-buru.
PS : Last I wanna say to my lecturers.. See you on Monday in B.104 ^ ^ Allah, kasih aku kemudahan T_T
I hope my holiday will come as soon as possible and i wannabe free from all ^o^/

JILBABKU : Tanda cinta dari ALLAH

ASSALAMUALAIKUM..

Hmm..aku mau cerita sedikit alasan kenapa aku mau saja memakai jilbab.
Dengan alasan nanti saja kalau udah kuliah tapi nyatanya 2 tahun sebelum kuliah dimulai aku pun sudah memakainya.. Awalnya karena seorang teman masa kecil yang aku kenal dia pun berjilbab tebal dan panjang serta berwarna gelap.. Aku heran, apa dia nggak gerah juga repot? Tapi yang aku lihat dia kelihatan nyaman sekali dengan bajunya itu. Cukup sampai sekian,, Kelas 1 SMA aku ada masalah sama temen satu kelas, iseng aku beli majalah Annida..eh kok isinya sama kayak masalah yang lagi aku hadapin ya? SAMA PERSIS! Sejak itulah aku selalu beli majalah ANnida ( Tapi setelah 5 tahun jadi pembaca setia, sekarang udah berhenti karena pikiranku udah gak nyambung lagi.. hehe udah tua :P )
Sejak itu niatku buat berjilbab mulai tumbuh lagi, mulai sering berkaca ( haha..kayaknya aku aneh banget waktu itu,, ) Tapi apa? Shalat 5 waktu aja aku gak pernah, berdoa buat apa karena gak perlu..itulah pikiranku waktu itu, keraguanku akan ALLAH bertambah setelah aku kecelakaan, padahal aku sempet shalat subuh sebelum itu. Aku meragukan ALLAH..( ini yang SUNGGUH aku sesali sampai sekarang,, aku gak berhak menggugat ALLAH ). Aku mulai sering marah, gelisah.. Aku sempet bertanya ada apa ini? 2 hari sebelum "kepindahan"ku, aku minta mamah ngebeliin kain untuk seragam SMAku yang baru..waktu itu aku bener-bener gak sabar! HARUS SAAT ITU JUGA..
21 September 2004..Aku resmi "pindah" ^_^
Hampir 4 tahun bukan berarti aku udah sempurna dengan ini, belum..perjalannku masih jauh, kadang memang aku masih tergoda, namun ada banyak teman yang mendukung. Ada ALLAH yang menguatkan bahwa jilbabmu adalah pelindungmu..Ya, aku 10000000000000......% sangat percaya jika jilbab seumpama benteng. Gangguan, pelecehan yang sering aku alami dulu sekarang sudah gak ada.. Alhamdulilah ^ ^
Hidayah memang tidak datang dengan cara yang sama. Walau kisahku tak sehebat muslimah lain tapi aku bangga pada prosesku. Prosesku menjadikanku apa adanya, menjadikan aku pribadi yang seperti ini. Aku pun masih terus belajar. Dari pengalaman, apa yang orang bilang, buku, atau kisah tak kasat lainnya. Semuanya adalah "buku" pelajaran hidupku.
Di kampus aku menemukan lingkungan yang kondusif, dengan segala kelebihan dan kekurangannya, tapi ini janjiku, jika aku berhasil masuk Undip, Rohis akan jadi pelabuhanku ^ ^
Saudara-saudaraku disana yang menguatkanku, dengan penerimaan apa adanya, dengan kebersamaan, aku juga belajar dari mereka, semangat juga keikhlasan dalam kesederhanaan.

Rembulan di Langit Hatiku

Itu judul sebuah novel dan sebuah lagu Nasyid yang baru aku tau setelah seseorang yang aku kenal memberikan lagu itu via email dan memintaku untuk membeli sebuah novel yang berjudul sama.. Liriknya sederhana ( Ups..kalo mau tahu dengerin aja sendiri ya? ) tapi entah kenapa aku suka ngedengerin lagu itu di perjalanan rumah-->Kampus dan Kampus-->Rumah.. Kadang ditengah kuliah aku juga dengerin lagu itu ( Yaaa..ketauan nakalnya nih? ) tapi juga tau tempat koq :P

Ya, pasti udah bisa tebak kenapa aku suka lagu itu walau sebenarnya lagu itu masih asing ditelingaku?