Menyulam Bakau di Teluk Awur


NOTHING SPECIAL EXCEPT MANGROVE.


Ini jadi acara KeSEMat yang kesekian yang saya ikuti. Karena sekali ikut menurut saya tidaklah cukup untuk mempelajari spesies-spesies mangrove dan bagaimana cara mereka tumbuh. Jelas kegiatan ini diluar bidang ilmu yang saya pelajari, saya anak Komunikasi tapi belajar tentang mangrove. Bukan masalah kan? Ga lewat pembelajaran formal sih, tapi dengan ikut kegiatan semacam Mangrove Cultivation, Mangrove Replant, Mangrove Restoration, Mangrove Conservation dan sebagainya.


Tanggal 20 - 22 Maret 2009 kemarin diadakan mangrove cultivation. Dengan jumlah peserta sebanyak 115 orang yang terdiri dari mahasiswa D3, S1, S2 UNDIP, UNAIR, USM, SMAN 1 Semarang dan seorang peserta dari Kalimantan, suasana jadi begitu ramai. Kata panitia ini adalah jumlah maksimal terbesar sepanjang sejarah acara KeSEMaT (^_^)/...

Mangrove Cultivation adalah kegiatan membibitkan propagul yang telah dipetik tanggal 7 Maret 2009 lalu, propagul inilah yang insyaallah akan ditanam pada acara Mangrove Replant. Selain acara pembibitan mangrove, pada hari kedua diadakan seminar nasional yang bertema peranan mangrove dalam global warming. Beranjak siang, setelah seminar selesai, kita berjalan ga begitu jauh menuju bedeng untuk membibitkan, setelah dibagikan polybag dan propagul, kita mulai menceburkan diri ke area berlumpur. Ga ada yang namanya takut cacing atau takut hitam. Semua peserta dan panitia membaur jadi satu, saling bercanda sambil sibuk membuka polybag, mengambil lumpur dan memasukkan propagulnya. Dan yang ga boleh ketinggalan adalah FOTO-FOTO... :p

Areanya ga terlalu dalam, karangnya juga ga terlalu tajam. Biasanya sepulang nanti kaki akan terasa perih,sedikit sobek karena tergores karang, tapi karena ini bukan pertama kali jadi sudah agak terbiasa. Menjelang sore, air laut mulai pasang, lumpur yang tadinya keras sudah mulai lembek, kaki jadi terbenam lumayan tinggi. Seperti yang sudah saya bilang, karena saya sudah dua kali ada disini, biasanya setelah kegiatan selesai, panitia akan mengadakan yang namanya Perang Lumpur. Karena saya cuma bawa jilbab dua potong, mau ga mau saya kabur duluan. Dengan ngeles kaki saya perih saya pun naik ke pematang..hehe (maaf ya mas-mas..saya boong dikit :p). Ga lama kemudian.....lumpur pun berterbangan dari segala penjuru, saya bersama beberapa teman yang ga mau kotor-kotoran lari kedalam hutan yang agak rimbun.. Amanlah baju sama jilbab saya kali ini. Fiuuuhh..kotor yang menyenangkan!

Setelah gencatan lumpur, peserta bisa mandi dilaut, berenang di air yang bersih dan berwarna biru, ditambah lagi langit cerah dan cuca ga terlalu panas, menjelang sore. Lautnya hingga beberapa meter dari garis pantai ga terlalu dalam karena dari jauhpun terlihat pasir putih didasarnya. Saya ga ikut berenang karena badan saya ga terlalu kotor, tapi saya lebih memilih menyusuri tepian saja. Pasirnya putih diantara akar-akar bakau (Rhizophora Mucronata) yang saling berkaitan. Subhanallah. What a beautiful scenery!!!


Hari terakhir diisi dengan kegiatan menyulam mangrove. Menyulam disini maksudnya mengganti mangrove yang mati dengan bibit mangrove yang baik kondisinya. Dalam perjalanan dari asrama menuju area, peserta dibekali kantong plastik untuk memunguti sampah-sampah yang ada dipinggir pantai. Setelah sampai di area, peserta dibagikan masing-masing dua buah ajir (batang bambu untuk penahan), tali rafia untuk mengikat ajir dan dua buah pohon mangrove.

Selesai sudah acara Mangrove Cultivation 2009. Banyak harapan dari kegiatan ini. Lebih menghargai alam dan berkeinginan agar mangrove-mangrove ini akan bertahan hidup.


Salam Lestari!!
Salam Mangrover!!

Belajar dari Dia yang difabel

Hari ini saya shalat di salah satu masjid dibilangan Tembalang, Kampus UNDIP. Disebelah saya itu ada seorang akhwat, yang mengijinkan saya untuk pindah kesebelahnya karena saf-nya ternyata masih renggang. Saya mencoba untuk sedikit bercakap=cakap dengannya, tapi dari beberapa patah kalimat yang saya tanyakan untuk sekedar basa-basi dijawabnya sambil lalu, hingga tertangkap kesan bahwa dia tidak mau diganggu. Mungkin dia memang tidak suka mengobrol, jadi saya pun melanjutkan obrolan itu dalam hati.

Begitu iqomat dikumandangkan, sang akhwat itu terlihat melepaskan sesuatu yang ganjil dari kaki kanannya. SUBHANALLAH! dia ternyata hanya punya satu kaki yang masih utuh. Saya salah jika mengira dia akan shalat dengan posisi duduk, karena dia ternyata shalat selayak orang n0rmal, berdiri. Jadi 3 rakaat itu dilakukan dengan berdiri satu kaki, dan bila hendak berdiri dia memegang tembok disebelahnya.

Benar-benar sempurna untuk teladan maghrib tadi.

MPD. Semarang, 8 Maret 2009

Makan siang di Kampung Laut


Cukup jauh juga tempat ini ditempuh, apalagi siang tadi cuaca kota Semarang cukup panas dan menyengat.

Diajakin makan siang di Kampung Laut, salah satu resto yang terletak diujung utara kota Semarang dan disuguhi pemandangan laut utara jawa. Sekilas tampak gersang, karena didaerah itu memang jarang ditumbuhi pepohonan yang rimbun, dari jauh hanya tampak gerombolan pohon mangrove yang makin sedikit saja.

Karena mbak Tita sedang sakit, jadi saya sendirianlah yang paling muda diantara ibu dan bapak di tempat saya magang. Alhamdulilahnya saya sudah cukup mengenal mereka semua, karena magangan saya sudah berjalan 6 minggu, dan tinggal tersisa 2 minggu lagi. Setelah nunggu beberapa lama, makanan yang ditunggu akhirnya datang, karena namanya Kampung Laut, jadilah menunya yang berbau laut juga. Ikan. Dan sebenarnya ikan bukanlah termasuk makanan favorit saya..hehe :P Resto ini punya view yang lumayan, tapi lidah saya kurang cocok aja sama menunya, secara saya amat jarang makan diluar, apalagi mengkhususkan waktu untuk hunting tempat kuliner. Bagi saya, masakan rumah lebih nyaman diperut.

Tapi yang jadi perhatian saya bukanlah viewnya, ada kakek yang datang, mengenakan hem dan topi yang diantar bocah bercelana SD. Saya sih tidak berekspektasi apa-apa. Tapi ternyata si Kakek langsung duduk di stage dan menyanyi... JAZZ..pula! Suaranya.. Subhanallah, cukup kuat bagi seumuran beliau, apalagi saya sempat melihat si Kakek merokok. Jadilah setelah makan siang itu saya cuma bisa melongo melihat si Kakek bernyanyi dengan merdunya.

Tadinya sih kepikiran mau minta CPnya beliau, siapa tau mau jadiin beliau wedding singer kalo suatu hari nanti saya menikah..hehe

Yaa..moga-moga suatu hari dipertemukan lagi dengan beliau. Dan beliau dalam keadaan yang sehat walafiat sehingga bisa terus menafkahi keluarganya dengan bernyanyi.

Bagaimana Bumi Melindungi Diri?



















Sumber Foto : GreenPeace ( aksi greenpeace di PLTU Cilacap, 2009 )

Siang tadi saya makan siang dikampus barengan sama Fida. Digerbang depan, ada segerombolan manusia berbaju hijau tua berdiri sambil memegang satu berkas map yang berisi form pendaftaran juga file kegiatan - kegiatan greenpeace. Secara singkat, si Mas itu tadi menghampiri saya dan Fida, saya pun menjelaskan pada dia, bahwa saya sudah sejak Mei 2008 lalu bergabung dengan para supporter GreenPeace lainnya dengan nomor ID : 58**. Dan kebetulan pula hari itu saya membawa newsletter terbaru dari GreenPeace, yang kavernya tentang perjalanan Esperanza, si pembawa harapan.

Si mas ngasih info ke kita berdua, sedikit banyak saya nyambung karena sering pula saya update info di webnya greenpeace, tapi tak sedikit pula dari perbincangan singkat itu, semangat saya kembali membuncah. Ya, karena saya punya banyak teman yang mempunyai kesamaan visi. Menyelamatkan lingkungan demi masa depan.

Mungkin saya memang ga bisa aksi langsung dilapangan dan melihat kerusakan alam yang terjadi akibat keserakahan manusia, kapitalisme. Melihat seberapa parah akibatnya hingga harus mengorbankan nyawa manusia, hewan dan kerusakan alam. Tapi menemukan teman-teman yang satu visi misi dirasa cukup untuk saat ini.

Reduce Plastic Bag


Plastik adalah salah satu bahan yang dapat kita temui di hampir setiap barang. Mulai dari botol minum, TV, kulkas, pipa pralon, plastik laminating, gigi palsu, compact disk (CD), kutex (pembersih kuku), mobil, mesin, alat-alat militer hingga pestisida. Oleh karena itu kita bisa hampir dipastikan pernah menggunakan dan memiliki barang-barang yang mengandung Bisphenol-A. Salah satu barang yang memakai plastik dan mengandung Bisphenol A adalah industri makanan dan minuman sebagai tempat penyimpan makanan, plastik penutup makanan, botol air mineral, dan botol bayi walaupun sekarang sudah ada botol bayi dan penyimpan makanan yang tidak mengandung Bisphenol A sehingga aman untuk dipakai makan. Satu tes membuktikan 95% orang pernah memakai barang mengandung Bisphenol-A.

Plastik dipakai karena ringan, tidak mudah pecah, dan murah. Akan tetapi plastik juga beresiko terhadap lingkungan dan kesehatan keluarga kita. Oleh karena itu kita harus mengerti plastik-plastik yang aman untuk kita pakai.

Apakah arti dari simbol-simbol yang kita temui pada berbagai produk plastik?


#1. PETE atau PET (polyethylene terephthalate) biasa dipakai untuk botol plastik yang jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman lainnya. Boto-botol dengan bahan #1 dan #2 direkomendasikan hanya untuk sekali pakai. Jangan pakai untuk air hangat apalagi panas. Buang botol yang sudah lama atau terlihat baret-baret.


#2. HDPE atau High Density Polyethylene, biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu. Sama seperti #1. PET, HDPE juga direkomendasikan hanya untuk sekali pemakaian.


#3. V atau PVC atau Polyvinile Chloride adalah jenis plastik yang paling sulit didaur ulang. Plastik ini dapat ditemukan pada plastik pembungkus (Cling Wrap) dan botol - botol. Kandungan dari PVC adalah DEHA yang terdapat pada plastik pembungkus, dan dapat bocor kemudian masuk kedalam makanan yang berminyak apabila dipanaskan. PVC berpotensi berbahaya terhadap ginjal, hati dan berat badan.


#4. LDPE atau Low Density Polyethylene biasa dipakai untuk tempat makanan atau botol - botol lembek. Barang-barang dengan kode #4 dapat diadaur ulang dan baik untuk barang - barang yang memerlukan fleksibilitas namun kuat. Barang dengan kode #4 bisa dibilang tidak dapat didaur ulang, namun tetap baik untuk tempat makanan.


#5. PP atau Polypropylene adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik, terutama untuk penyimpan makanan dan minuman. Karakteristiknya adalah botol transparan yang tidak jernih. Pilih #5 untuk membeli barang berbahan plastik.



#6. PS atau Polystyrene biasa dipakai sebagai tempat menyimpan bahan makanan yang berbahan Styrofoam, tempat minum sekali pakai. Bahan Polystyrene bisa membocorkan bahan styrine ke dalam makanan, apabila bersentuhan langsung dengan bahan makanan atau minuman tersebut. Sangat berbahaya untuk otak dan sistem syaraf. Selain tempat makanan, styrine juga terdapat dalam kandungan asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung.



#7. Other atau biasanya Polycarbonate, biasa didapatkan di tempat makanan atau minuman seperti botol minuman olahraga. Polycarbonate bisa mengeluarkan bahan utamanya, yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan atau minuman, yang dapat mengganggu sistem hormon manusia.

Masih banyak sekali barang plastik yang tidak mencantumkan simbol-simbol ini, terutama barang plastik buatan lokal di Indonesia. Oleh karena itu, kalau anda ragu lebih baik tidak membeli. Kalaupun barang bersimbol lebih mahal, harga tersebut lebih berharga dibandingkan kesehatan keluarga kita.

Pada akhirnya. Hindari penggunaan plastik apapun di Microwave. Gunakan bahan keramik, gelas atau pyrex sebagai gantinya.

Hindari juga membuang sampah plastik terutama yang mengandung Bisphenol-A sembarangan karena bahan tersebut pun bisa mencemari air tanah yang pada akhirnya pun bisa mencemari air minum banyak orang.

Semoga informasi ini bermanfaat.