QS Yasin : 65

Ketika Tangan Dan Kaki Berkata


:: Lirik oleh Taufiq Ismail :: Lagu oleh (Alm) Chrisye


Akan datang hari mulut dikunci
Kata tak ada lagi
Akan tiba masa tak ada suara
Dari mulut kita

Berkata tangan kita
Tentang apa yang dilakukannya
Berkata kaki kita
Kemana saja dia melangkahnya
Tak tahu kita bila harinya
Tanggung jawab tiba

Rabbana
Tangan kami
Kaki kami
Mulut kamu
Mata hati kami
Luruskanlah
Kukuhkanlah
Di jalan cahaya sempurna

Mohon karunia
Kepada kami
Hamba-Mu
Yang hina

1997 (Sumber : Majalah Horison tahun 2007)

Lagu ini emang jadul banget, yah kira-kira udah 12 tahun yang lalu. Tapi bulu kuduk tetep merinding begitu denger lagu ini. Ngebayangin hari tanggung jawab kita tiba disaat kita bersantai ria karena terlena oleh dunia.
Lagu ini ditulis oleh Taufiq Ismail, awalnya Chrisye sendiri yang akan menulis liriknya, namun karena buntu, beliau menyerahkan tugas itu kepada Taufiq Ismail dengan tenggat deadline satu bulan. Setali tiga uang dengan Chrisye, Taufiq Ismail pun hampir saja menyerah karena macet ide. Namun justru ide datang karena kebiasaan beliau membaca surat Yasin, dan ketika sampai pada ayat 65 "Pada hari ini Kami akan tutup mulut mereka, dan tangan mereka akan berkata kepada kami, dan kaki mereka akan bersaksi tentang apa yang telah mereka lakukan." jadilah lagu itu. Begitu menggugahnya hingga Chrisye pun menangis tersedu saat menyanyikannya.

Kini. Saya dan mungkin sahabat semuanya mulai menyadari, bahwa apa-apa yang kita lakukan akan dimintai pertanggung jawabannya kelak. Mungkin saya akan menjawabnya "Simpel, Klise, dan sudah sering didengar" tapi jika dihayati, maka pemaknaannya akan sungguh mendalam.

Terimakasih tiada hingga bagi Dia yang membuat matahari bersinar, hari berganti, bumi berputar dengan segala keteraturannya, hujan turun dengan siklusnya yang sempurna, dan memberikan rahmat, cinta, juga kasih-Nya yang Maha kepada bumi, galaksi, hingga semesta raya. Terimakasih kepada murabbi abadi kita, Sang pembawa pesan-Nya yang setia, atas cintanya kepada umat-umatnya. Tak lupa bagi para sahabat, keluarga, dan para tabi'in yang dedikasinya tak perlu keraguan lagi atasnya. :-)

In Memoriam : Turipin

*dari kiri ke kanan : Rendy, Molly, Turipin, Nana, Yulia, Ipeh, Hesti, Nida, Argo (Yg motoin : Didit)

Turipin, namanya emang sedikit aneh ditambah kepalanya agak botak dan duduk dipojok kanan. Saya sahabatan sama dia sejak duduk di kelas satu SMA. Pertama liat, kesannya kayak preman..hehe tapi ngga taunya dia jadi salah satu sahabat terbaik yang pernah saya punya. Sebelum saya berjilbab di tahun 2004, saya punya geng yang anggotanya 9 cowok dan saya adalah satu-satunya wanita disitu :-)

Naik ke kelas dua, kita pisah kelas, tapi kita tetep sahabatan, dan agenda malam mingguan dirumah saya ngga pernah berubah. Kebiasaan itu tetep berlangsung hingga tahun 2009 ini, meskipun intensitasnya berkurang karena kita udah sibuk sama tugas-tugas kuliah.

Terakhir, saya ketemu Turipin dirumahnya Budhi di daerah Tembalang, dia cerita habis liburan dirumahnya Hizbul di Surabaya. Disitu dia sempat cerita banyak soal keadaan Hizbul. Dan dia juga berencana mau kesana lagi, walau entah kapan.

Tapi semua itu berubah. Tadi pagi pukul 9.56 WIB, Wendy, sahabat saya menelpon sambil nangis...

"Turipin meninggal,neng..." isaknya

"....................xxxxx......"

Innalillahi Wa Innaillaihi Raji'un..semoga Allah memberikan jalan yang terbaik bagiNya..dimudahkan urusannya..diberi nikmat kubur..amien

*sekarang kepala saya pusing..*

Jilbab Traveller*


* Sayang..di foto ngga keliatan ya gimana indahnya Kota Lama Semarang..ih?itu cuma nyisa pavingnya aja :p

Foto udah? Bergaya udah? Tapi itu kok nyempil buku warna biru ya? matching sama jilbab sama bajunya deh :-). Itu buku judulnya "Jilbab Traveller" penulisnya Mbak Asma Nadia dkk. Saya belinya bukan di Gramedia, tapi di sebuah toko buku yang amat sangat komplit di Pasar Johar Lantai.2 seharga 36.000 rupiah (dikorting sama bapaknya..hihi)

Ngakunya sih hobi Travelling? tapi saya takut diisengin sama orang, takut dicopet, takut macem-macem deh.. Tapiii kalo takut terus kapan saya bisa jalan-jalannya?? Jadi katak dalam kotak nih :p Ehhh..ada buku ini ternyata. Jadi mantaplah niat saya buat : Jalan-jalan :D


Gara-gara dikomporin buku ini, saya berdua dengan seorang sahabat jadi pengen nekat jalan-jalan juga. Ngiler travelling. Bukan keluar negeri sih, tapi mau travelling ke jawa timur sama jawa tengah. Ngga sekedar nekat lho tapi, karena kita berdua udah mulai nabung dari satu bulan kemarin..hehehe :D

Buku ini juga udah dipinjem sama dua sahabat saya yang lain. Sama-sama bikin ngiler deh! Gimana ngga? Dibuku diceritain gimana muslimah juga bisa dengan aman jalan kesana-kesini, padahal kita kan dilarang keluar jauh tanpa ditemani. Mungkin alasannya demi keselamatan kita sendiri ya? Tapi kalo pengen jalan gimana?? Selagi masih ada umur, boleh dong liat dunia luar dan kebudayaannya? ^_^

Insyaallah ini mau tour de java dulu ah.. Siapa tau kalo Allah mengijinkan bisa jalan lebih jauh lagi, atau mungkin keluar negeri juga..amieeenn ;-)

*Hmmmh..Berjilbab Bukan Berarti Ngga Bisa Keliling Jawa...eh Keliling Dunia kan? :p*

FOrum Silaturahim MAhasiswa ESQ Semarang


Bersama ke-5 teman pada 17-18 Januari 2009 lalu, kami mengikuti training generasi emas angkatan ke-2 ESQ. Sering saya menerima sebuah sms notifikasi dari FOSMA ESQ. Isinya tentang pengajian bersama, rapat untuk event ke panti asuhan dan temu alumni ESQ - Mahasiswa se-kota Semarang plus foto-foto anak FOSMA.

Sebenarnya saya sih mau saja gabung bareng mereka. Tapi begitu sms saya turunkan kok kumpulnya jam 18.30 gitu ya? Sedangkan rumah saya cukup jauh dari pusat kota (ps : kalau ngga mau dibilang pedalaman hutan rimba sih..hehe :P). Kalau dimulai pukul 18.30 kira-kira bisa selesai jam berapa tuh? Dan dipastikan saya bakalan pulang sendirian, notabene wilayah saya tinggal kalau malam cukup gelap dan sepi.

Beberapa hari yang lalu, teman satu angkatan dikampus baru saja berpulang, dia terjatuh dari motor setelah dijambret didaerah yang sepi menjelang malam. Nah lho??? Rawan sekali buat perempuan keluar malam sendirian kan? Memang sih yang namanya kematian bisa datang dimana saja, tapi membatasi diri dengan maksud menjaganya ya juga bukan hal yang salah kan?

Sampai saat ini maaf sekali buat saudara-saudara di FOSMA, saya belum bisa berkontribusi banyak. Tapi keadaan saya tidak memungkinkan untuk bergabung. Mungkin kalau suatu saat waktunya KLIK dan bersahabat saya bisa datang dan bergabung. amien

*saya tulis juga di facebook saya. 1 Mei 2009

QS Al Mudatstsir : 6

Mengajarkan satu kata, IKHLAS :-)

Kata ini mudah sekali diucap namun penerapannya butuh tenaga ekstra, kadang sampai mengorbankan suatu hal. Subhanallah dalam kitab suci itu mengatur semuanya hingga ke sudut-sudut kecil yang tak terduga. Allah SWT telah mengatur semuanya sedemikian rinci. Bahkan ilmu ikhlas pun ada, ikhlas atas semua yang kita lakukan dan jangan pernah mengharapkan imbalan.

Adakah ikhlas yang nyata?

Sinetron Bikin Lebay

Masih suka nonton sinetron? Padahal sinetron itu isinya cuma mengandalkan kekerasan, baik verbal maupun non-verbal dan hanya punya sedikit kandungan nilai moral. Sinetron mampu membius audiensnya supaya betah duduk di depan televisi hingga tidak produktif. Dan parahnya jika segala unsur dalam sinetron, termasuk unsur ke"LEBAY"annya, bisa-bisa kita cenderung mendramatisir segala hal. Masalah yang tadinya kecil bisa jadi besar cuma karena dibesar-besarkan. Tapi toh walaupun begitu masih banyak juga masyarakat Indonesia yang menggemari sinetron sebagai santapan utama di waktu prime time.

Sinetron bermula dari kersehan pembuat fim di era 1990-an yang khawatir akan maraknya film - film mistis, laga dan erotis. Kala itu banyak sekali sineas film yang membuat film-film seperti itu. Pada awalnya, film-film tersebut diimbangi dengan jalan cerita yang kuat dan bagus. Namun kelamaan, film tersebut (terutama film erotis) hanya menjual unsur seksualitas belaka, hingga film jadi tidak bermutu. Sinetron pertama yang kita kenal adalah Si Doel Anak Sekolahan. Sinetron yang berlatarbelakang budaya betawi ini banyak sekali mengajarkan nilai-nilai moral dan membawa pesan. Namun seiring kepopuleran Si Doel dan juga kemajuan televisi yang bukan lagi barang tersier juga membawa keburukan, banyak sinetron setelah itu yang bermunculan dan mempunyai rating tinggi, hingga ada rumah produksi yang sanggup membuat satu sinetron yang tayang selama 6 tahun 11 bulan sebanyak 356 episode (1998-2005). Gila bukan?

Kedepannya, semakin banyak sinetron yang tidak mengandalkan kekuatan moral. Karena masyarakat Indonesia masih lekat dengan budaya takhayul, maka dibuatlah sinetron yang berbau mistis yang terkesan dibuat-buat, hingga kadang menyudutkan agama tertentu. Sinetron seperti ini tidak baik ditonton, terutama anak kecil yang masih mudah mengadopsi segala hal yang ada disekitarnya. Sebenarnya bukan cuma sinetron genre mistis saja yang tidak baik ditonton. Semua sinetron saat ini tidak layak konsumsi, karena mengajarkan :
  1. Kekerasan, baik verbal maupun non-verbal
  2. Hedonisme
  3. Konsumerisme
  4. Westernisasi
  5. Pemojokan agama tertentu
  6. SARA
  7. Plagiarism
  8. Kebohongan
  9. Takhayul
  10. Kekuasaan otoriter
  11. Pornoaksi
  12. Kekurangajaran
  13. Cinderella Syndrome
  14. ....

Sudah waktunya mungkin bagi kita, audiens, untuk memilih. Mungkin kita memang tidak bisa banyak berbuat untuk menghindari gempuran negatif sinetron. Kitalah yang harus cerdas dan selektif. Jangan membiarkan televisi yang memperbudak kita, sebaliknya kitalah yang seharusnya memperbudak televisi. Cermatlah memilih sajian yang bermanfaat :-) Diantara sekian pasti ada beberapa yang insyaallah yang baik untuk kita.

*Dikutip dari materi diskusi "DIET NONTON SINETRON" Diponegoro Media Watch (DMW) FISIP UNDIP. Kamis, 14 Mei 2009 di perpustakaan lantai 2 FISIP UNDIP.