Chocodot Khas Garut

Idul Fitri 1431 H ini saya berkunjung ke kecamatan Leles, Garut, Jawa Barat. Ditempuh sekitar 1,5 jam perjalanan dengan kendaraan pribadi dari kota Tasikmalaya. Garut adalah kota kelahiran enin ( nenek dalam bahasa Sunda ) dari pihak ayah. Jenazah almarhumah enin juga dimakamkan di Leles. Saudara yang tersisa hanyalah adik enin, sedangkan anggota keluarga yang lain juga ada yang sudah berpulang atau nggak diketahui jejaknya.

Mungkin sudah banyak orang yang tahu, apa saja kuliner juga kudapan khas Garut. Diantaranya ada dorokdok (kerupuk kulit yang mirip rambak, biasanya terbuat dari kulit sapi), dan dodol. Kalau biasanya, dodol yang dijual di toko-toko kuliner itu murni cuma dodol atau variasi dodol yang dicampur dengan essens buah. Kemarin saya melewati satu toko dodol yang istimewa, d' Jieun Tjoklat, namanya. Tepatnya di Saung Cokelat, Jl. Babakan Selaawi No.25 Cipanas - Tarogong, Garut. Kata Aa Kiki, owner Saung Cokelat, Chocodot juga bisa dibeli via online. Mantaaplah.. ( Aa Kiki, numpang promosi didieu teu nanaon nya'.. ^^ )

D' Jieun Tjoklat adalah toko yang ngejual Chocodot ( Chocolate with Dodol Garut ). Ini inovasi baru dari dodol Garut, jadi sekarang nggak sekedar dodol biasa lagi deh.. ^^ Ada Chocodot rasa bandrek, sekoteng, bajigur, bahkan cabe.



Cokelat bar ini cuma Rp. 12.000,- dan Indonesia Bangeeet..


Chocodot GaGe (Garut Geulis) Rp. 12.000,- per besek kecil

*bikin kalap belanja.. Cantik banget packagingnya*

sumber foto :
  1. Chocodot Bar 12.000,-
  2. Chocodot GaGe (Garut Geulis)