Lacto-Ovo Vegetarian

Udah agak lama sih saya kepikiran buat stop makan daging-dagingan. Bukan karena kepingin supaya badan saya langsing, tapi saya itu penyayang binatang. Mana tega sih makan daging hewan yang suka disayang-sayang??

Dulu, dibelakang rumah saya ada seekor kambing yang suka rutin main kerumah. Kebetulan, belakang rumah itu adalah kawasan DepSos yang buat menampung gelandangan atau pengungsi. Tanah yang cukup luas itu dipakai pegawainya untuk memelihara kambing, ayam, dan bebek. Sering melihat hewan-hewan itu makan dan bermain, saya jadi nggak tega. Membayangkannya saja saya nggak sanggup. :(

Sampe sekarang, doa saya yang paling awet setelah doa buat orangtua sih, doa supaya nggak tinggal atau hidup di daerah yang masyarakatnya pengkonsumsi daging, terutama daging yang nggak lazim dikonsumsi.

Kenapa baru mulai di usia 23 tahun? Udah kepikiran dari jaman SMA, cuman karena makanan yang dikonsumsi cuma sayur sama buah, saya malah jatuh sakit. Ujung-ujungnya pasti kena typus. Belum bisa total stop makan daging, ya sedikit mengurangi. Keberanian memutuskan itu setelah saya punya penghasilan sendiri. Saya bisa menganggarkan penghasilan saya untuk membeli buah dan sayuran lebih banyak dari biasanya.

Titik baliknya adalah sewaktu episode Master Chef Indonesia yang memasak daging sapi langsung di tempat pemotongan hewan. Para kontestan memasak dengan latar badan sapi, tanpa kepala yang sudah disembelih dan digantung di udara. Sejak itu saya mulai eneg makan daging. Kemudian, saat saya sakit di Jepara dan mulai bosan dengan makanannya. Saya kepengin beli KFC. Saya beli dada ayam dan mencoba memakannya, tapi, tenggorokan saya susah sekali buat menelan ayam itu. That's the point!!

Lantas, saya ini termasuk kategori vegetarian yang mana ya? Secara, saya masih doyan minum susu sapi juga makan telur?

Vegetarian tidak berarti orang yang hanya makan sayur saja, tetapi vegetarian terbagi atas beberapa tipe. Setiap tipe mempunyai aturan tersendiri. Tipe vegetarian terbagi atas:
  • Vegan

    Tidak mengkonsumsi semua daging binatang baik itu daging merah, daging unggas atau daging ikan. Vegan juga tidak mengkonsumsi produk olahan dari binatang sepeti telur, susu, atau keju.
  • Lacto Vegetarian

    Tidak mengkonsumsi semua jenis daging (daging merah, daging unggas atau daging ikan) dan telur. Tetapi tetap mengkonsumsi susu.
  • Lacto Ovo Vegetarian

    Tidak mengkonsumsi semua jenis daging tetapi diperbolehkan mengkonsumsi telur atau susu.
  • Pesca Vegetarian

    Tidak mengkonsumsi daging merah atau daging unggas tetapi diperbolehkan tetap mengkonsumsi telur, susu dan daging ikan.
  • Flexitarian

    Merupakan tingkatan yang banyak memberikan kelonggaran karena jenis ini masih boleh mengkonsumsi daging dan produk olahannya sekali-kali.
  • Frutarian

    Hanya makan buah-buahan, biji-bijian dan kacang-kacangan yang kaya vitamin E dan berguna untuk kecantikan kulit dan membuat awet muda.
  • Raw Foodist

    Hanya mengkonsumsi makanan mentah, karena proses memasak dianggap dapat merusak hal alami yang ada.
Sumber : http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/309-vegetarian.html

Selanjutnya, mau pilih yang mana? ^^

Madre : "Biang" racikan Dee


Judul : Madre, Kumpulan Cerita
Penulis : Dee
Cetakan : Pertama, Juni 2011
Penerbit : Bentang
Tebal : xiv + 162 halaman

Awesome. Itulah yang ada dibenak saya setiap kali menunggu karya Dee muncul di pasaran. Rasanya seperti hendak membuka kado ulang tahun dalam sebuah kotak berpita manis. Saya belum sempat membaca semua karya Dee, saya melewatkan semua edisi Supernova yang konon kondang itu. Saya hanya sempat melahap Rectoverso, sang novel hybrid, baik novel maupun musiknya, kemudian Filosofi Kopi, Perahu Kertas, dan dipungkasi oleh Madre.

Dee memang salah satu penulis Tanah Air yang fenomenal. Apik dalam tarik suara, lincah dalam tulis-menulis. Saya menyukai apa yang Dee karyakan, karena karya-karyanya teramat halus dan tulus. Banyak menceritakan kisah percintaan yang tidak sevulgar penulis wanita lain. Membacanya terasa seperti memasuki lorong waktu. Hening dan senyap. Tanpa perlu takut mengernyitkan kening karena istilah yang membuat kita berpikir apa artinya. Baca saja, jalani saja alur yang terhampar dihadapanmu. ^^

Madre : Tansen Wuisan, lelaki bebas, hidup di Bali, ibunya telah meninggal saat melahirkannya, ayahnya memberinya kebebasan hidup atau dengan kata lain mengacuhkannya. Tansen pergi ke Jakarta. Ke sebuah acara pemakaman, yang dia sendiri tak tahu siapa yang dimakamkan. Dia datang jauh-jauh karena orang yang baru saja dimakamkan itu memberinya sepucuk surat wasiat. Tan Sie Gie, adalah orang yang mewariskan surat itu kepada Tansen.

Alih-alih uang atau benda berharga lain, surat itu membawa Tansen ke sebuah rumah di kawasan tua Jakarta. Seorang kakek tua bernama Hadi mempersilahkannya masuk, dan dia sudah mempersiapkan sesuatu untuk Tansen.

Madre. Ya, Madre adalah warisan yang dimaksudkan. Madre adalah adonan biang roti berumur puluhan tahun. Dan rumah tua itu adalah bekas toko Tan De Bakker, sebuah toko roti yang masyur di eranya. Dari situlah Tansen mengetahui bahwa Tan Sie Gie adalah kakeknya yang berdarah Tionghoa dan Laksmi, neneknya yang berdarah India adalah pembuat Madre sejak berpuluh tahun silam.

Madre membawanya kearah yang tak terduga. Semula ia merasa bebas, enggan terikat, namun Madre telah menambat hatinya. Pengalaman pertamanya membuat roti dengan Madre membuatnya ingin membangkitkan lagi Tan De Bakker. Pak Hadi dan juga bekas karyawan Tan De Bakker lainnya bersemangat saat Mei, seorang perempuan muda Tionghoa mengajak Tansen bekerjasama.

Madre hanya satu diantara 13 kumpulan cerita dan prosa. Meski sebagian sudah pernah dipublikasikan oleh Dee dalam blog pribadinya. Tak ada salahnya jika mengulang atau menjadikan Madre sebagai salah satu bacaan berkualitas dirumah. Selamat membaca :)

Barang Idaman

Maniak nonton film Jepang dari kecil, mulai dari baca komik, kartun, sampai dorama dibabat habis. Tapi, yang paling diingat itu tas ranselnya Nobita. Secara, saya penggemar tas ransel. Bentuknya kotak simetris dan kaku. Pas kemarin nemu ada page yang jual tas Jepang, wow!! Eh selain tas juga ada dompet gitu. Harganya 9.500 Yen. Tapi waktu dikursin ke rupiah, Fantastis!! Bombastis!! Dompetnya seharga Rp.994.000. #Nggakjadingiler.


Tasnya cantik banget :( Tapi nggak nahan liat harganya kalo dirupiahin.. *Glek



Ini dia dompet manis yang berhasil narik perhatian. Harganya..euuuw nggak nahan :((

sumber foto : http://www.facebook.com/porcorosso.japan?closeTheater=1

Ini dia : Duniaku yang baru :)

Pakdhe Win, Ibu, Abi, Nida, Mamah, Ayah ( 18 Juni 2011 )

Akhirnya, setelah 3 tahun, saya dan Abi menjalani hubungan jarak jauh Jakarta - Semarang, kami bisa menikah juga. Merencanakan hal rumit ini melalui media telepon, BBM, facebook, blog, juga twitter. Jarak antara lamaran hingga pernikahan memang terbilang agak lama, karena gedung resepsi yang letaknya dekat dengan rumah sudah full-booked sampai 6 bulan kedepan. Bisa dibilang pernikahan jaman sekarang bukan lagi menentukan hari baik, tapi menentukan dan mensinkronkan gedung yang bisa dipakai, katering, dan lain-lain. Yeaah, akhirnya.. Alhamdulillah karena sudah menjadi halal untuk Abi. (^^)

Setelah menikah, apa yang akan saya lakukan? Jujur saja, rasanya saya seperti ada di dunia lain. Gegar budaya, mungkin mirip-mirip seperti itulah istilahnya. Biasanya, saya mah suka cuek mau ngapa-ngapain, eh sekarang ada satu orang yang harus saya istimewakan sebelum saya mengistimewakan diri sendiri. Secuek-cueknya saya, tetap saja, Abi harus prioritas nomor satu.

Masalah pekerjaan. Abi masih harus menyelesaikan pekerjaannya di Jakarta, dan saya juga masih harus ada di Jepara. Saya belum bisa memutuskan untuk resign. Karena, memang nggak bisa dipungkiri, tanggung jawabnya sudah berbeda, saya nggak mau membiarkan Abi sendirian mencari rezeki untuk keluarga baru kami. Memang, Allah sudah menjamin rezeki bagi hambanya, apalagi yang sudah menikah, Allah nggak akan membiarkan kami terlantar. Dan, pernikahan ini membawa saya ke alam yang lebih realistis. Ada beberapa pos pendanaan yang harus saya penuhi untuk membantu Abi. :)

Ada beberapa hal lagi yang baru saya sadari setelah menikah, (tanpa mengesampingkan Allah sebagai sesuatu yang abadi), diantaranya :
  1. Perasaan cinta yang mulai bertunas untuk kemudian tumbuh tanpa akhir.
  2. Ada tempat untuk bersandar dan berbagi 7 days/24 hours.
  3. Ada keluarga baru yang siap menerima kedatanganmu.
  4. ...sisanya nanti sejalan dengan waktu ya :)
Museum Nasional Indonesia, Jakarta ( 28 Juni 2011 )

Hmm, memang menikah itu membahagiakan, tapi jangan terlalu berjaga pada momen yang bahagia saja. Karena, jika suatu saat terjatuh, akan terasa sekali sakitnya. Belajar dari masalah yang kemarin, itu bikin saya kuat. Dan, diatas semuanya, jangan terlalu bersandar sama sesama manusia, karena manusia itu relatif dan yang pasti itu cuma Allah. (^^)

Oiya, hari ini miladnya Abi ke 29 tahun. Semoga Abi sehat selalu, dimudahkan mencari rizki yang halal dan berkah, dijauhkan dari hal-hal yang buruk, dan selalu diberikan kesempatan untuk terus berbuat kebaikan. Love you, Abi :-*