Cukup jauh juga tempat ini ditempuh, apalagi siang tadi cuaca kota Semarang cukup panas dan menyengat.
Diajakin makan siang di Kampung Laut, salah satu resto yang terletak diujung utara kota Semarang dan disuguhi pemandangan laut utara jawa. Sekilas tampak gersang, karena didaerah itu memang jarang ditumbuhi pepohonan yang rimbun, dari jauh hanya tampak gerombolan pohon mangrove yang makin sedikit saja.
Karena mbak Tita sedang sakit, jadi saya sendirianlah yang paling muda diantara ibu dan bapak di tempat saya magang. Alhamdulilahnya saya sudah cukup mengenal mereka semua, karena magangan saya sudah berjalan 6 minggu, dan tinggal tersisa 2 minggu lagi. Setelah nunggu beberapa lama, makanan yang ditunggu akhirnya datang, karena namanya Kampung Laut, jadilah menunya yang berbau laut juga. Ikan. Dan sebenarnya ikan bukanlah termasuk makanan favorit saya..hehe :P Resto ini punya view yang lumayan, tapi lidah saya kurang cocok aja sama menunya, secara saya amat jarang makan diluar, apalagi mengkhususkan waktu untuk hunting tempat kuliner. Bagi saya, masakan rumah lebih nyaman diperut.
Tapi yang jadi perhatian saya bukanlah viewnya, ada kakek yang datang, mengenakan hem dan topi yang diantar bocah bercelana SD. Saya sih tidak berekspektasi apa-apa. Tapi ternyata si Kakek langsung duduk di stage dan menyanyi... JAZZ..pula! Suaranya.. Subhanallah, cukup kuat bagi seumuran beliau, apalagi saya sempat melihat si Kakek merokok. Jadilah setelah makan siang itu saya cuma bisa melongo melihat si Kakek bernyanyi dengan merdunya.
Tadinya sih kepikiran mau minta CPnya beliau, siapa tau mau jadiin beliau wedding singer kalo suatu hari nanti saya menikah..hehe
Yaa..moga-moga suatu hari dipertemukan lagi dengan beliau. Dan beliau dalam keadaan yang sehat walafiat sehingga bisa terus menafkahi keluarganya dengan bernyanyi.
Diajakin makan siang di Kampung Laut, salah satu resto yang terletak diujung utara kota Semarang dan disuguhi pemandangan laut utara jawa. Sekilas tampak gersang, karena didaerah itu memang jarang ditumbuhi pepohonan yang rimbun, dari jauh hanya tampak gerombolan pohon mangrove yang makin sedikit saja.
Karena mbak Tita sedang sakit, jadi saya sendirianlah yang paling muda diantara ibu dan bapak di tempat saya magang. Alhamdulilahnya saya sudah cukup mengenal mereka semua, karena magangan saya sudah berjalan 6 minggu, dan tinggal tersisa 2 minggu lagi. Setelah nunggu beberapa lama, makanan yang ditunggu akhirnya datang, karena namanya Kampung Laut, jadilah menunya yang berbau laut juga. Ikan. Dan sebenarnya ikan bukanlah termasuk makanan favorit saya..hehe :P Resto ini punya view yang lumayan, tapi lidah saya kurang cocok aja sama menunya, secara saya amat jarang makan diluar, apalagi mengkhususkan waktu untuk hunting tempat kuliner. Bagi saya, masakan rumah lebih nyaman diperut.
Tapi yang jadi perhatian saya bukanlah viewnya, ada kakek yang datang, mengenakan hem dan topi yang diantar bocah bercelana SD. Saya sih tidak berekspektasi apa-apa. Tapi ternyata si Kakek langsung duduk di stage dan menyanyi... JAZZ..pula! Suaranya.. Subhanallah, cukup kuat bagi seumuran beliau, apalagi saya sempat melihat si Kakek merokok. Jadilah setelah makan siang itu saya cuma bisa melongo melihat si Kakek bernyanyi dengan merdunya.
Tadinya sih kepikiran mau minta CPnya beliau, siapa tau mau jadiin beliau wedding singer kalo suatu hari nanti saya menikah..hehe
Yaa..moga-moga suatu hari dipertemukan lagi dengan beliau. Dan beliau dalam keadaan yang sehat walafiat sehingga bisa terus menafkahi keluarganya dengan bernyanyi.
1 komentar:
wewh kampung laut...makanan yg enak disana apa? belum pernah kesana saya....
Posting Komentar