Beliau memang tidak mengenal saya, karena saya mungkin satu diantara beribu orang yang mengaguminya. Saya tidak pernah jumpa dengannya, saya hanya menikmati pengalaman hidup yang ia tuliskan lewat buku - buku best sellernya. Asmarani "Asma Nadia" Rosalba. Saya banyak belajar bagaimana cara memaafkan, cara mensikapi perbedaan dalam jamaah, cara survive, cara tersenyum dalam kesusahan, hingga cara jadi anak, istri ,muslimah juga ibu yang baik. Padahal saya dulu asing dengan buku - buku beliau. Maklum waktu itu saya cuma mau baca yang asik - asik saja. Agama masih jauh api dari panggang. Ga kepikiran tuh!
* " Apaan sih,, ga asik kali baca buku beginian, mending juga baca Gadis! "
Tapi setelah dibaca saya jadi ketagihan, dan buku yang beliau tulis menjadi salah satu faktor pemicu saja mengenakan jilbab di tahun 2004. Bukankah hidayah itu harus dicari dan tidak akan datang sendiri? Nah, buku beliau jadi favorit saya sampai sekarang, satu bulan sekali saya sisihkan waktu untuk hunting buku beliau ke Gramedia :-)
Asma Nadia dan kakaknya, Helvy Tiana Rosa telah banyak "membantu" saya, saya rawat betul buku karya mereka yang saya beli supaya saya masih bisa membacanya saat saya senja.. Walaupun bukunya tipis, tapi ada semangat yang tebalnya berhalaman-halaman disana. Nggak lekang dimakan jaman, selalu saja menebar inspirasi bagaimana berbuat yang terbaik.
Sekali lagi saya berterimakasih, mungkin kalimat ini tidak sampai kepada beliau berdua langsung, biarlah Allah saja yang menyampaikan kepada mereka melalui doa saya.
--
* PS : Special thanks to Kurnia Putri Edijayanti,temen SMP saya yang udah minjemin " Serenade Biru Dinda " tahun 2002 silam.
0 komentar:
Posting Komentar