Tiba-tiba saja saya mengingat beliau dan mereka yang mengajari saya mengaji..
Mamah dan ayah menyuruh saya dan Faisal untuk les mengaji, kira-kira saat saya kelas 4 atau 5 SD. Setiap ba'da maghrib ada guru yang datang, Ustadz Arifin, itu namanya. Bukan cuma saya sendiri, selain Faisal ada juga Sukma, sahabat saya sejak saya menetap di Semarang. Les mengaji berlangsung hingga beberapa tahun, selepas SD saya pun berhenti hingga saat ini.
Seingat saya, masa kanak-kanak dahulu saya habiskan dengan kegiatan yang melibatkan teman sepermainan. Jika ada teman yang ikut, maka saya juga akan ikut, karena seumuran itu saya tidak suka sendirian dan cenderung ingin dalam kelompok yang satu ketertarikan. Les matematika, les mata pelajaran, bermain ke sawah dan sungai, semuanya selalu melibatkan teman. Hingga ketika Pak Ngadisar, guru agama SD saya menawarkan ada program di TPQ (Taman Pendidikan Quran) dan teman-teman juga ikut, saya pun ikut juga.. hehe *anak SD belum punya pendirian yah?*. Taraaaa..resmilah saya jadi anak TPQ, yang pergi mengaji sehari dalam sepekan dan bangga dengan seragam gamis birunya ^_^.
Saya masih sering mengingat guru-guru saya, sudah lama sekali tidak pernah jumpa mereka. Apakah kabar mereka sehat-sehat saja? Bagaimana dengan suami dan putra-putrinya? Semoga Allah selalu melindungi mereka, kalau saja saya bisa berjumpa, saya ingin sekali berterimakasih atas ilmu yang mereka ajarkan hampir 10 tahun yang lalu. Karena dampaknya sangatlah tak terukur dengan materi, bahwa saya bisa membaca Al-Quran, itu merupakan suatu kebanggaan tersendiri (meskipun masih banyak yang harus saya pelajari sampai saat ini :-)... )
Mereka yang masih saya ingat wajahnya :
Mamah dan ayah menyuruh saya dan Faisal untuk les mengaji, kira-kira saat saya kelas 4 atau 5 SD. Setiap ba'da maghrib ada guru yang datang, Ustadz Arifin, itu namanya. Bukan cuma saya sendiri, selain Faisal ada juga Sukma, sahabat saya sejak saya menetap di Semarang. Les mengaji berlangsung hingga beberapa tahun, selepas SD saya pun berhenti hingga saat ini.
Seingat saya, masa kanak-kanak dahulu saya habiskan dengan kegiatan yang melibatkan teman sepermainan. Jika ada teman yang ikut, maka saya juga akan ikut, karena seumuran itu saya tidak suka sendirian dan cenderung ingin dalam kelompok yang satu ketertarikan. Les matematika, les mata pelajaran, bermain ke sawah dan sungai, semuanya selalu melibatkan teman. Hingga ketika Pak Ngadisar, guru agama SD saya menawarkan ada program di TPQ (Taman Pendidikan Quran) dan teman-teman juga ikut, saya pun ikut juga.. hehe *anak SD belum punya pendirian yah?*. Taraaaa..resmilah saya jadi anak TPQ, yang pergi mengaji sehari dalam sepekan dan bangga dengan seragam gamis birunya ^_^.
Saya masih sering mengingat guru-guru saya, sudah lama sekali tidak pernah jumpa mereka. Apakah kabar mereka sehat-sehat saja? Bagaimana dengan suami dan putra-putrinya? Semoga Allah selalu melindungi mereka, kalau saja saya bisa berjumpa, saya ingin sekali berterimakasih atas ilmu yang mereka ajarkan hampir 10 tahun yang lalu. Karena dampaknya sangatlah tak terukur dengan materi, bahwa saya bisa membaca Al-Quran, itu merupakan suatu kebanggaan tersendiri (meskipun masih banyak yang harus saya pelajari sampai saat ini :-)... )
Mereka yang masih saya ingat wajahnya :
- Ustadzah Andra dan suaminya yang selalu ramah menerima kehadiran kami, para muridnya, rumahnya selalu ramai, karena beliau menyediakan banyak cemilan.
- Ustadz Arifin dan keluarga, yang dengan setia dan sabar datang mengajar mengaji setiap pekan. *Ilmunya sangat bermanfaat ustadz.. Semoga rahmat Allah bersamamu..*
- Ustadz Elly, saya masih ingat dengan ustadz yang satu ini, karena beliau selalu tersenyum dan membuat murid-muridnya tertawa.
- Dan ustadz-ustadzah lain yang saya ingat wajahnya, tapi saya lupa wajahnya.. Jazakumullah Khairan Katsir :-)
0 komentar:
Posting Komentar