Festival Gong Tugu Muda

Asyiiik.. Akhirnya Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) sedikit lebih ramai dibandingkan waktu-waktu sebelumnya. TBRS yang terletak di Jl.Sriwijaya ini jadi semacam basecampnya para seniman Semarang. Kali ini, menyambut tahun baru 2010, terhitung mulai 29-31 Desember 2009 ada acara Festival Gong Tugu Muda di pelataran depan TBRS. Nah, di pelataran utama ada panggung yang lumayan tinggi juga besar. Kemarin malam disitu ditampilkan pagelaran musik keroncong *mendayu-dayu*. Tapi sayang banget yang nonton cuma segelintiran saja, kursi yang disediakan dibawah tenda jadi kosong-kosong.

* Jadi tambah jatuh cinta sama budaya Jawa..

Sering-sering aja ada cara begini. Saya suka banget soalnya ^_^ Semarang terhitung jarang ngadain kegiatan berbau seni, kalah dibandingin sama Solo, Jogja, bahkan kota kecil seperti Tasikmalaya.. *HIKS*



Nah, dibelakang panggung besar itu ada gedung Ki Narto Sabdo. Di gedung inilah rutin diadakan pagelarang wayang wong (wayang orang) yang masih setia sampai sekarang walaupun nafasnya kembang kempis karena semakin jarang orang yang mau nonton kesenian tradisional macam ini. Malam itu ada pentas Gambang Semarang. Gambang Semarang yang diciptakan oleh Oen Yuk Siang, seorang seniman Semarang pada awal masa kemerdekaan ini memang salah satu khasnya Semarang. Ada seperangkat gamelan disitu yang dimainkan oleh para waraga (yang rata-rata sudah berusia lanjut) dan seorang sinden dengan dandanan lengkap, mulailah tembang-tembang Semarangan dimainkan juga disertai tarian. Semarang memang memiliki kebudayaan khas pesisir, yaitu asimilasi dari budaya Jawa, Melayu, juga Tionghoa. Corak itu nampak jelas dari kebudayaannya, seperti kuliner, bahasa, pakaian, maupun keseniannya.

1 komentar:

pernikahan adat 6 Januari 2010 pukul 19.46  

Blogie walking neh sambil memperkenalkan pernikahan adat yang ada di Indonesia.