Kata Siapa Budaya Kita Milik Bersama?


Berulang kali media menayangkan berita mengenai pengklaiman budaya asli Indonesia oleh Malaysia. Sebut saja lagu rasa sayange, angklung Sunda, batik, tari pendhet, bunga rafflesia, keris, dan sebagainya. Sebagian budaya yang diklaim itu malah digunakan oleh Malaysia sebagai iklan pariwisata untuk ditayangkan ke seluruh dunia melalui saluran Discovery Channel. Siapa yang tidak marah budaya yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu tiba-tiba diklaim negara tetangga sebagai miliknya?

Singkat saja. Ini bukan murni kesalahan Malaysia. Kita mengaku salah. Kesalahan besar juga dibuat oleh pihak Indonesia. Karena menurut salah satu sumber berita di TVOne, Indonesia cenderung lamban dalam mengurusi budaya-budayanya. Hanya dua warisan budaya kita yang baru tercatat di UNESCO, yaitu keris dan wayang. Pemerintah telah menghimbau tiap provinsi melalui gubernur supaya melaporkan kebudayaannya masing-masing untuk diinventaris dan diurus hak patennya. Namun hingga saat ini baru tiga provinsi saja yang melaporkan, yaitu Bali, D.I. Yogyakarta, dan Nusa Tenggara Barat.

Coba kalau kita lebih TEGAS mengurus budaya kita? Apakah akan seperti ini hasilnya?

* Tulisan ini hanya opini singkat setelah menyaksikan acara Bang One di TVOne (6/9) petang.

0 komentar: