Humas RS OMNI mati kutu

Yaaa..ketemu masalah yang real setelah berkutat dengan teorinya saja. Selama ini dalam perkuliahan, dosen di jurusan mengajarkan step-step menangani issue, membuat kebijakan publik yang populis, hingga ke hal yang remeh tapi krusial.


Kali ini masalah humas RS OMNI yang langsung main tangkap, main penjara segala hanya karena keluhan dari seorang konsumen jasa mereka (pembredelan opinikah ini?). Halooo...wajar bukan jika ada seorang konsumen yang merasa kurang puas maka dia akan menuliskan keluhannya di media massa? Setiap hari bisa kita temui di berbagai media massa, baik cetak, elektronik yang memuat berbagai keluhan. Toh jalan keluar (biasanya) dari perusahaan atau nstitusi yang bersangkutan akan memberikan jawabannya dengan baik-baik. Atau bahkan memberikan gift sebagai tanda terima kasih atas keluhan yang disampaikan. Bisa diartikan keluhan itu sebagai kritik supaya institusi, perusahaan yang bersangkutan supaya meningkatkan kualitas mereka dikemudian hari. Itu semua juga untuk kepentingan perusahaan atau institusi mereka nantinya. Jika Humas RS OMNI mengetahui step-step yang benar maka dia akan membuat semacam riset atas issue ini dan berpikir jangka panjang.

Publik itu penting lho?

Konsumen adalah raja yang harus dilayani. Lihat saja nasib RS OMNI (terutama humasnya) jika tidak menangani krisis kepercayaan publik ini dengan baik. Masalahnya, berita ini menggelinding, meluas sampai capres yang mau berkampanye itu turun tangan dan bersimpati. Media massa, baik cetak, elektronik nasional mengulasnya, bahkan menjadi headline mereka.

Mengembalikan kepercayaan publik bukan hal yang mudah!


0 komentar: